Menurut Kantor Berita ABNA, hasil awal penghitungan suara referendum konstitusi Mesir menunjukkan, 71 persen dari total 93 persen suara yang terhitung di sejumlah daerah pemungutan suara, setuju dengan konstitusi baru.
Situs berita Al Yawm Al Sabi seperti dikutip Fars News, Ahad (23/12) melaporkan, berdasarkan statemen yang dikeluarkan partai Kebebasan dan Keadilan, hasil awal referendum setelah dilakukan penghitungan atas 93,96 persen suara menunjukkan, dari total 7.915.874 suara, 5.651.063 suara setuju dengan konstitusi baru, yang berarti meliputi 71,4 persen suara. Sementara itu, 2.265.759 orang memberi suara menolak konstitusi baru, yang berarti 28,6 persen suara.
Penghitungan suara di tujuh propinsi Mesir telah selesai dilakukan, dan di 10 propinsi yang tersisa, penghitungan akan segera berakhir.
Propinsi Al Minufiyah adalah satu-satunya propinsi yang 51 persen warganya menolak konstitusi baru, dan tidak diduga hampir seluruh warga Kafr El Syeikh, tempat kelahiran Hamdeen Sabahi, menolak konstitusi baru.
Sabahi, adalah pendiri Gerakan Nasional Mesir dan salah seorang tokoh Front Pembebasan Nasional, yang bersama Amr Mousa dan Elbaradei menentang disahkannya draf konsitutsi baru negara itu.